Bekam (
Arab: الحجامة;
al-hijamah) adalah metode pengobatan dengan cara mengeluarkan
darah statis (kental) yang mengandung
toksin dari dalam tubuh
manusia. Berbekam dengan cara melakukan pemvakuman di
kulit
dan pengeluaran darah darinya. Pengertian ini mencakup dua mekanisme
pokok dari bekam, yaitu proses pemvakuman kulit kemudian dilanjutkan
dengan pengeluaran darah dari kulit yang telah divakum sebelumnya.
tempat bekam di bandung / tempat gurah di bandung :
kota bandung , jawabarat . di bandung :
jl dago pojok 81 Bandung ( klik tuk liat peta >> tempat bekam bandung 260 m depan hotel Serathon) selain itu juga melayani panggilan ,
jl pungkur 92 bandung depan kantor pegadaian ( sebelah timur jalan pasundan -) >>> pusat bekam bandung
dari dalem kaum Pergilah ke alun alun sebelah timur menuju ke Jl.balong gedhe (170 m )
lewat warung nasi spg , warung nasi bu imas , Belok kiri ke Jl. Pungkur Lewati Ganesha Operation (di kanan 69 m lagi) Tujuan ada di sebelah kanan. ( kantor pegadaian ada di kiri )
Transliterasi
Dalam bahasa
Jawa disebut cantuk atau kop. Di
Sumbawa dan sekitarnya disebut tangkik atau batangkik. Dalam bahasa
Inggris disebut
blood cupping/
blood letting/
cupping therapy/
blood cupping therapy/
cupping therapeutic. Dalam bahasa
Mandarin disebut
pa hou kuan. Di Asia tenggara (Malaysia dan Indonesia) dikenal dengan sebutan bekam.
Sejarah
Darah kental setelah disedot dengan alat bekam.
Bekam sudah dikenal sejak zaman dulu, yaitu kerajaan
Sumeria, kemudian terus berkembang sampai
Babilonia,
Mesir kuno,
Saba, dan
Persia. Pada zaman
Nabi Muhammad, dia menggunakan tanduk kerbau atau sapi, tulang unta, gading gajah.
Pada zaman China kuno mereka menyebut hijamah sebagai “perawatan tanduk”
karena tanduk menggantikan kaca. Pada kurun abad ke-18 (abad ke-13
Hijriyah), orang-orang di Eropa menggunakan
lintah sebagai alat untuk
hijamah. Pada satu masa, 40 juta lintah diimpor ke negara
Perancis
untuk tujuan itu. Lintah-lintah itu dilaparkan tanpa diberi makan. Jadi
bila ditempelkan pada tubuh manusia yang sakit, dia akan terus
menghisap darah tadi dengan efektif. Setelah kenyang, lintah tersebut
tidak berupaya lagi untuk bergerak, lantas jatuh dan mengakhiri
penghisapannya.
Seorang herbalis Ge Hong (281-341 M) dalam bukunya
A Handbook of Prescriptions for Emergencies menggunakan tanduk hewan untuk membekam/mengeluarkan bisul yang disebut tehnik “jiaofa”, sedangkan pada masa
Dinasti Tang,
bekam dipakai untuk mengobati TBC paru-paru. Pada kurun abad ke-18
(abad ke-13 Hijriyah), orang-orang di Eropa menggunakan lintah (
al ‘alaq) sebagai alat untuk bekam dan dikenal dengan istilah
leech therapy, praktik seperti ini masih dilakukan sampai dengan sekarang.
Kini pengobatan ini dimodifikasi dengan sempurna dan mudah pemakaiannya
sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah dengan menggunakan suatu alat yang
praktis dan efektif. Disebutkan oleh Curtis N, J (2005), dalam artikel
Management
of Urinary tract Infections: historical perspective and current
strategies: Part 1-before antibiotics. Journal of Urology. 173(1):21-26, January 2005. Bahwa catatan kedokteran tertua
Ebers Papyrus yang ditulis sekitar tahun 1550 SM di
Mesir kuno menyebutkan masalah bekam.
[1]
Hippocrates (460-377 SM),
Celsus (53 SM-7 M),
Aulus Cornelius Galen
(200-300 M) mempopulerkan cara pembuangan secara langsung dari pembuluh
darah untuk pengobatan di zamannya. Dalam melakukan tehnik pengobatan
tersebut, jumlah darah yang keluar cukup banyak, sehingga tidak jarang
pasien pingsan. Cara ini juga sering digunakan oleh orang
Romawi,
Yunani,
Byzantium dan
Itali oleh para rahib yang meyakini akan keberhasilan dan khasiatnya.
Perkembangan di Indonesia
Tidak ada catatan resmi mengenai kapan metode ini masuk ke
Indonesia, diduga kuat pengobatan ini masuk seiring dengan masuknya para pedagang
Gujarat dan
Arab yang menyebarkan agama
Islam.
Metode ini dulu banyak dipraktikkan oleh para
kyai dan
santri yang mempelajarinya dari "
kitab kuning” dengan tehnik yang sangat sederhana yakni menggunakan
api
dari kain/kapas/kertas yang dibakar untuk kemudian ditutup secepatnya
dengan gelas (botol). Waktu itu banyak dimanfaatkan untuk mengobati
keluhan sakit/pegal-pegal di badan, dan sakit kepala atau yang dikenal
dengan istilah “masuk angin”.
Tren pengobatan ini kembali berkembang pesat di Indonesia sejak tahun
90-an terutama dibawa oleh para mahasiswa/pekerja Indonesia yang pernah
belajar di
Malaysia,
India dan
Timur Tengah.
Kini pengobatan ini dimodifikasi dengan sempurna dan mudah pemakaiannya
sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah dengan menggunakan suatu alat yang
higienis, praktis dan efektif.
Bekam dalam Islam
Keutamaan dan manfaat bekam
Menurut keyakinan umat
Muslim, bekam adalah salah satu pengobatan yang paling ideal bagi mereka,
[2] dan terbaik
[3] bagi umat Nabi
Muhammad, kemudian di dalam berbekam terkandung kesembuhan
[4][5][6][7][8][9] dan terdapat kebaikan.
[10]
Berbekam sangat pula diyakini oleh umat Muslim dapat meringankan
otot yang kaku dan mempertajam pandangan mata orang yang di bekam.
[11][12][13] Berbekam itu diyakini pula menjadi penetral ketegangan emosi seseorang,
[14] kemudian perintah berbekam sendiri menurut kisah dari Abdullah bin Mas'ud adalah anjuran dari para
malaikat ketika Muhammad sedang
Mi'raj ke
Sidrat al-Muntaha.
[15][16][17][18]
Waktu ideal berbekam
Waktu yang paling ideal untuk melakukan hijamah adalah sebagai berikut:
- Siklus jam: rentang ± 3 jam sesudah makan,
- Siklus harian: antara jam 8.00–10.00 atau jam 13.00–15.00,
- Siklus mingguan: Senin, Selasa dan Kamis,[19]
- Siklus bulanan: tanggal 17, 19, 21 dari bulan Qomariyah,[20]
- Siklus tahunan: bulan Sya’ban.
Kemudian ada pula pendapat yang menyatakan bahwa berbekam bisa dilakukan
kapan saja, ketika darah sudah tidak normal, kebiasaan ini dilakukan
oleh Imam
Ahmad bin Hambal.
[21]
Termuat di dalam
atsar
bahwa berbekam yang dilaksanakan pada waktu perut kosong, rentang waktu
kurang lebih 3 jam sesudah makan, merupakan pengobatan, pada waktu
perut kenyang merupakan penyakit.
Pengarang
Al-Qanun,
Ibnu Sina
berkata: "Dianjurkan untuk tidak berbekam pada awal bulan, karena darah
belum bergerak dan bergejolak. Juga tidak di akhir bulan karena darah
telah berkurang. Melainkan pada pertengahan bulan di mana darah
benar-benar telah bergejolak dan banyak karena banyaknya sinar
rembulan".
Bekam di dunia barat
Berikut adalah beberapa publikasi terkait dengan terapi bekam:
- Alexis Black : Ancient Chinese technique of cupping offers pain relief without drugs or surgery (http://www.naturalnews.com/020253.html)
- Anita J. Shannon, LMBT : Massage Cupping Therapy for Health Care Professionals (http://www.massagetoday.com/archives/20…)
- Celebs Paltrow and Spears “Stuck” on Ancient Chinese Art of Cupping (http://www.free-press-release.com/news/200704/1177612286.html)
- Dr. Nishi Joshi menggunakan akupuntur dan bekam untuk menangani
kanker payudara dari artis Kylie Minogue serta menterapi Cate Blanchett
dan Kate Moss.
- Dr. S. Tamer : Cupping Therapy Beneficial in Treating Numerous Diseases (http://www.naturalnews.com/022727.html)
- Dr. Petra Zizenbacher dari Vienna, Austria, ahli pengobatan herbal
yang menerapkan metode Cupping dan Lintah (Leech Therapy) dan salahsatu
pasien langganannya yang terkenal adalah artis Demi Moore dan Gwyneth
Paltrow sebagaimana Britney Spears yang juga pernah di bekam.
- Hennawy M (2004). Cupping therapy and Infertility. Available at http://www.obgyn.net/english/pubs/features/presentations/hennawy15/280,1 Cupping Therapy and Infertility. Accessed December 2004.
- Ilkay Zihni Chirali : Cupping Therapy (http://www.cuppingtherapy.co.uk/19103.html)
- Kohler D (1990) : The Connective Tissue as The Physical Medium for Conduction of Healing Energy in Cupping Therapeutic Method
- L.M. Thama, H.P. Leea,b,_, C. Lua : Cupping: From a biomechanical perspective (Journal of Biomechanics) June 2005 (http://www.elsevier.com/locate/jbiomech)
- Longsdale, I. (2005) Manager of The Spa at County Hotel, London. Discussion re. ‘the use of cupping therapy in Eastern Europe’
- Michael Reed Gach,Ph.D seorang pendiri dan Direktur Institute
Acupressure dari Berkeley, California dengan bukunya Acupressure’s
Potent Points, a Guide to Self Care for Common Ailments (http://Acupressure.com)
- Michalsen A, Klotz S, Ludtke R, Moebus S, Spahn G, Dobos GJ (2003) .
Effectiveness of leech therapy in osteoarthritis of the knee: a
randomized, controlled trial. Ann Intern Med. 2003 Nov 4;139(9):724-30
- Subhuti Dharmananda, Ph.D. Director, Institute for Traditional Medicine, Portland, Oregon : Cupping. (http://www.itmonline.org/arts/cupping.htm)
- Thomas W. Anderson (1985) : 100 Diseases Treated by Cupping Method
- What Caused Gwyneth’s Spots (http://news.bbc.co.uk/1/hi/health/38794…)
- International Al-Hijamah Therapist Assosiation (IAHTA) (http://www.iahta.org/)
- bekam , terapi bekam , bekam adalah , apakah itu bekam , bekam basah
, bekam kering , terapi bekam , bekam bandung , tempat bekam bandung,
fashion , mode bandung , meme , tren , trends bandung , ikon bandung ,
ridwan kamil , bandung kota , kota bandung klinik bandung , klinik
terdekat , klinik bekam bandung terdekat , klinik bekam terdekat ,
- sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Bekam
- sumber : www.bekamobat.com